klasifikasi jembatan

Klasifikasi Jembatan

a)Klasifikasi Material Superstruktur
Menurut material superstrukturnya jembatan diklasifikasikan atas:
− Jembatan Baja
Jembatan yang menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja: deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel.
− Jembatan Beton
Jembatan yang beton bertulang dan beton prategang
− Jembatan Kayu
Jembatan dengan bahan kayu untuk bentang yang relatif pendek
− Jembatan Metal Alloy
Jembatan yang menggunakan bahan metal alloy seperti alluminium alloy dan stainless steel
− Jembatan Komposit
Jembatan dengan bahan komposit komposit fiber dan plastik
− Jembatan Batu
Jembatan yang terbuat dari bahan batu; di masa lampau batu merupakan bahan yang umum digunakan untuk jembatan pelengkung.

b)Klasifikasi Berdasarkan Penggunanya
− Jembatan Jalan
Jembatan untuk lalu lintas kendaraan bermotor
− Jembatan Kereta Api
Jembatan untuk lintasan kereta api
− Jembatan Kombinasi
Jembatan yang digunakan sebagai lintasan kendaraan bermotor dan kereta api
− Jembatan Pejalan Kaki
Jembatan yang digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki
− Jembatan Aquaduct
Jembatan untuk menyangga jaringan perpipaan saluran air

c)Klasifikasi Berdasarkan Sistem Struktur yang Digunakan
− Jembatan I–Girder
Gelagar utama terdiri dari plat girder atau rolled-I. Penampang I efektif menahan beban tekuk dan geser.
− Jembatan Gelagar Kotak (Box Girder)
Gelagar utama terdiri dari satu atau beberapa balok kotak baja fabrikasi dan dibangun dari beton, sehingga mampu menahan lendutan, geser dan torsi secara efektif.
− Jembatan Balok T (T-Beam)
Sejumlah Balok T dari beton bertulang diletakkan bersebelahan untuk mendukung beban hidup
− Jembatan Gelagar Komposit
Plat lantai beton dihubungkan dengan girder atau gelagar baja yang bekerja sama mendukung beban sebagai satu kesatuan balok. Gelagar baja terutama menahan tarik sedangkan plat beton menahan momen lendutan.
− Jembatan Gelagar Grillage (Grillage Girder)
Gelagar utama dihubungkan secara melintang dengan balok lantai membentuk pola grid dan akan menyalurkan beban bersama-sama
− Jembatan Dek Othotropic
Dek terdiri dari plat dek baja dan rusuk/rib pengaku
− Jembatan Rangka Batang (Truss)
Elemen-elemen berbentuk batang disusun dengan pola dasar menerus dalam struktur segitiga kaku. Elemen-elemen tersebut dihubungkan dengan sambungan pada ujungnya. Setiap bagian menahan beban axial juga tekan dan tarik. Gambar 9.2. menunjukkan Jembatan truss Warren dengan elemen vertikal yang disebut ”through bridge”, plat dek diletakkan melintasi bagian bawah jembatan.


− Jembatan Pelengkung (Arch)
Pelengkung merupakan struktur busur vertikal yang mampu menahan beban tegangan axial
− Jembatan Kabel Tarik (Cable Stayed)
Gelagar digantung oleh kabel berkekuatan tinggi dari satu atau lebih menara. Desain ini lebih sesuai untuk jembatan jarak panjang
− Jembatan Gantung
Gelagar digantung oleh penggantung vertikal atau mendekati vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel penggantung utama yang melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain ini sesuai dengan jembatan dengan bentang yang terpanjang.

d)Klasifikasi Berdasarkan Kondisi Pendukung
Gambar 9.3. menunjukkan tiga perbedaan kondisi pendukung untuk gelagar dan gelagar rangka.


− Jembatan dengan Pendukung Sederhana
Gelagar utama atau rangka batang ditopang oleh roll di satu sisi dan sendi di sisi yang lainnya.
− Jembatan dengan Pendukung Menerus
Gelagar atau rangka batang didukung menerus oleh lebih dari tiga sendi sehingga menjadi sistem struktur yang tidak tetap. Kecenderungan itu lebih ekonomis karena jumlah sambungan sedikit serta tidak memerlukan perawatan. Penurunan pada pendukung sebaiknya dihindari.
− Jembatan Gerber (Jembatan Kantilever)
Jembatan menerus yang dibuat dengan penempatan sendi di antara pendukung.
− Jembatan Rangka Kaku
Gelagar terhubung secara kaku pada sub struktur

(Sumber Referensi : Buku Teknik Struktur Bangunan Jilid 3, untuk SMK. Karya Dian Ariestadi. Tahun 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar