Penyebab Keretakan Beton


pernahkah kamu melihat dengan baik suatu bangunan seperti jalan raya, coba kita lihat secara seksama bagaimana tekstur dari jalan tersebut jika kita raba dan rasakan pasti sangat keras dan kuat. Jalan raya memang salah satu bangunan yang menggunakan bahan beton sebagai penyusunnya. Beton sendiri mempunyai sifat yang kuat dan keras sehingga sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan bangunan-bangunan. Secara harfiah beton bisa diartikan sebagai salah satu bahan material dalam pembuatan bangunan teknik sipil yang merupakan campuran monolit dari kerikil, pasir, semen dan air.
Dalam kehidupan sehari hari sering kita melihat bangunan – bangunan yang ada disekitar kita baik bangunan tempat tinggal maupun bangunan fasilitas umum yang lebih didominasi oleh material beton. Yang menjadi pertanyaan mengapa material beton lebih sering digunakan dalam pembuatan bangunan sipil dibandingkan dengan material lain seperti baja, kayu dan lain – lain. Hal pertama yang menjadi pertimbangan mengapa beton menjadi bahan dominan dalam pembuatan suatu bangunan sipil adalah beton memiliki durability atau tingkat keawetan yang tinggi dibandingkan bahan material lain. Dan dalam segi pemeliharaan dan perbaikan beton juga lebig unggul dari bahan material lain.

Dibalik kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh beton dibandingkan dengan bahan material lainnya, beton juga memiliki masalah dalam keretakan yang terjadi pada bahan tersebut. Keretakan pada beton dapat timbul saat pembuatan beton tersebut atau keretakan yang terjadi setelah beton selesai dibuat. Sebenarnya setiap beton yang dibuat untuk pembangunan suatu bangunan pasti akan terjadi suatu retakan. Hal ini disebabkankan oleh pengaruh dari sifat beton itu sendiri maupun faktor lingkungan luar yang mempengaruhi beton secara langsung. Sehingga seberapaun kualitas beton yang akan dibuat keretakan tidak bisa dihindarkan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada dua jenis keretakan pada beton yaitu retakan yang terjadi saat pembuatan beton dan retakan yang terjadi setelah beton selesai dibuat. Dari dua jenis retakan tersebut banyak sekali berbagai faktor yang melatarbelakangi terjadinya retakan tersebut.


A. Fakor – Fakor Penyebab Keretakan Beton Yang Terjadi Saat Pembuatan Beton.

1. Sifat dari beton itu sendiri

Untuk melihat bagaimana sifat dari beton yang dapat menimbulkan keretakan kita harus melihat proses dari awal pembuatan beton itu sendiri. Pada saat awal pembuatan beton dengan pencampuran bahan penyusunnya seperti kerikil, pasir, air dan semen. Kemudian campuran beton diletakkan pada alat cetakannya, dalam proses pengerasannya beton akan mengalami pengurangan volume dari volume awal. Ini disebabkan air yang terkandung pada campuran beton akan mengalami penguapan sebagian yang mengurangi volume beton.

Sehingga apabila dikondisikan pada saat beton mengalami pengerasan dan akibat dari volume beton berkurang yang akan menyebabkan penyusutan pada beton tetapi beton tersebut dibiarkan untuk menyusut tanpa adanya tahanan maka beton pun tidak akan mengalami keretakan. Tetapi pada kondisi sebenarnya dilapangan tidak ada beton yang tidak mengalami tahanan. Karena tidak ada balok atau kolom pada bangunan yang berdiri sendiri melainkan akan bersambung satu sama lain dan hal ini akan membuat tahanan. Sehingga apabila pada kondisi saat beton mengalami penyusutan ada suatu tahanan maka retakan pun tidak dapat dihindari.

2. Suhu

Tidak dapat diabaikan suhu juga dapat menyebabkan keretakan pada beton. Maksud suhu disini adalah suhu campuran beton saat mengalami perkerasan. Karena pada saat campuran beton mengalami perkerasaan suhu yang timbul akibat reaksi dari air dengan semen akan terus meningkat. Sehingga pada saat suhu campuran beton ini terlalu tinggi, pada saat beton sudah keras sering timbul retak – retak pada permukaan beton.

3. Korosi pada tulangan

Sebenarnya untuk mengantisipasi retakan yang terjadi akibat dari sifat beton itu sendiri, beton diberi tulangan pada bagian dalamnya yang terbuat dari baja. Sehingga diharapkan dengan adanya tulangan tersebut retakan akibat dari sifat beton disebar pada keseluruhan beton menjadi bagian – bagian yang sangat kecil sehingga retakan tersebut dapat diabaikan. Tetapi apabila tulangan yang dipakai pada saat pembuatan beton sudah meengalami korosi, tulangan tersebut itu pun akan menyebabkan retakan pada saat beton mengeras.

4. Proses pembuatan yang kurang baik

Banyak sekali penyebab retak yang terjadi pada beton disebabkan oleh proses pembuatan yang kurang baik. Seperti contoh pada saat beton mengalami perkerasan dimana banyak mengeluarkan air, maka perlu adanya perawatan pada beton agar pengeluaran air dari campuran beton tidak berlebihan. Tetapi akibat tidak adanya perawatan, sehingga pada beton terbentuk banyak terjadi retakan.

B. Fakor – Fakor Penyebab Keretakan Beton Yang Terjadi Setelah Beton Selesai

1. Pengaruh lingkungan

Karena beton pada bangunan mengalami kontak langsung dengan cuca luar. Sehingga bangunan sipil yang berumur cukup lama banyak mengalami retakan. Salah satu pengaruh lingkungan yang menyebabkan beton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat sekian lama beton pada bangunan tua menerima air hujan secara langsung, lama – kelamaan air hujan masuk meresap kedalam beton yang kemudian mencapai tulangan pada beton. Apabila saat air hujan telah mengenai baja tulangan, maka akan terjadi reaksi antara baja tulangan dengan tulangan yang menyebakan baja tulangan menjadi korosi. Akibat korosinya baja tulangan beton akan mengalami retak – retak.

2. Pembebanan

Setelah beton sudah jadi dan bangunan sipil telah siap untuk dipakai. Maka beton tersebut akan menerima beban – beban. Apabila beton menerima beban sesuai dengan kapasitas kekutannya, beton akan baik – baik saja. Tetapi kadangkala beton akan menerima beban diluar kemapuannya untuk menahan beban tersebut, sehingga kertetakan pada beton pun tidak bisa di hindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar